Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Daud As.
Nabi Daud As. adalah seorang nabi yang sangat menyayangi kaum muda, karena ia beranggapan bahwa
pemudalah yang mampu merubah keadaan menjadi lebih baik. Nabi Daud As.
mempunyai sebuah majelis, dan disanalah Ia mengajarkan risalah dan tuntunan
wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Di majelis tersebut, sering datang
seorang pemuda yang berwajah tak sedap dipandang mata.
Pokoknya dilihat darimana saja, wajahnya
tetap saja tak menyejukkan mata. Pemuda ini seringkali duduk berjam-jam. Tak
jarang ketika semua orang telah bubarpun ia masih merenung seoang diri. Tapi
ada yang aneh dengan pemuda tersebut. Meski sering datang dan duduk lama, ia
tak pernah mengucapkan sepatah kata pun, baik untuk bertanya maupun untuk
mengemukakan pendapatnya.
Suatu hari, datang ke majelis tersebut Malaikat
Izrail sang pencabut nyawa. Ia memandang pemuda itu dengan tatapan mata yang
tajam. Nabi Daud As. merasakan ada yang tak beres, kemudian nabi Daud As. Bertanya
kepada Malaikat Izrail tentang kedatangannya, dan Malaikat Izrail menjawab: "Aku
diutus Allah untuk mencabut nyawanya minggu depan," kata Izrail sambil
menunjuk seseorang, yaitu pemuda itu.
Kontan, setelah mendengar penjelasan
tersebut nabi Daud As. pun jatuh iba pada sang pemuda. Kemudian dengan penuh
kasih ia mendekati pemuda tersebut dan bertanya. "Hai pemuda, sudahkah kau
menikah?" tanya nabi Daud As. pada sang pemuda. "Belum,"
jawabnya jujur.
Setelah mendengar pengakuan sang pemuda
maka bertambah iba lah Nabi Daud As. pada pemuda tersebut. Ditulisnya surat
untuk seorang pemuka kaum Bani Israil dengan maksud meminang salah satu
putrinya untuk dinikahkan dengan pemuda tersebut. Nabi Daud As. meminta sang
pemuda untuk mengantarkan suratnya, dan alhamdulillah, pinangan tersebut
langsung diterima. Betapa gembiranya hati sang pemuda kala itu.
Maka pernikahan pun dilangsungkan dengan
semua biaya ditanggung Nabi Daud As. Setelah berbulan madu, sang pemuda yang
kini telah beristri itu datang lagi ke majelis nabi Daud As.
Ketika melihat pemuda itu di dalam majelis Nabi
Daud bertanya kepada pemuda itu. "Hai pemuda, bagaimana bulan madumu
selama seminggu," sapa nabi Daud As. "Aku belum pernah merasakan
nikmat Allah yang sedahsyat itu," jawab sang pemuda. Nabi Daud As.
teringat, bahwa hari itu telah dijanjikan malaikat Izrail untuk mencbut nyawa
sang pemuda. Namun anehnya, malaikat Izrail tak nampak. nabi Daud As. pun
meminta kepada sang pemuda untuk datang ke majelisnya minggu depan. Tapi
kejadian serupa terulang, Izrail tak menampakkan diri bahkan sampai delapan
minggu.
Pada suatu saat datanglah malaikat Izrail
ke majelis nabi Daud As. Pada saat yang bersamaan pemuda itupun hadir pula.
Nabi Daud As. pun langsung menegur malaikat Izrail. "Mengapa engkau tak
menepati janjimu padahal beberapa minggu telah berlalu?" tanya nabi Daud
As. "Wahai Daud As. Allah telah mengasihi pemuda itu karena kasih sayangmu
padanya dan menyuruhnya menikah. Maka Allah memanjangkan umurnya sampai tiga puluh
tahun lagi," Jelas Izrail.