Rabu, 25 Juni 2014

Pemuda Buruk Rupa

Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Daud As. Nabi Daud As. adalah seorang nabi yang sangat menyayangi  kaum muda, karena ia beranggapan bahwa pemudalah yang mampu merubah keadaan menjadi lebih baik. Nabi Daud As. mempunyai sebuah majelis, dan disanalah Ia mengajarkan risalah dan tuntunan wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Di majelis tersebut, sering datang seorang pemuda yang berwajah tak sedap dipandang mata.

Pokoknya dilihat darimana saja, wajahnya tetap saja tak menyejukkan mata. Pemuda ini seringkali duduk berjam-jam. Tak jarang ketika semua orang telah bubarpun ia masih merenung seoang diri. Tapi ada yang aneh dengan pemuda tersebut. Meski sering datang dan duduk lama, ia tak pernah mengucapkan sepatah kata pun, baik untuk bertanya maupun untuk mengemukakan pendapatnya.

Suatu hari, datang ke majelis tersebut Malaikat Izrail sang pencabut nyawa. Ia memandang pemuda itu dengan tatapan mata yang tajam. Nabi Daud As. merasakan ada yang tak beres, kemudian nabi Daud As. Bertanya kepada Malaikat Izrail tentang kedatangannya, dan Malaikat Izrail menjawab: "Aku diutus Allah untuk mencabut nyawanya minggu depan," kata Izrail sambil menunjuk seseorang, yaitu pemuda itu.

Kontan, setelah mendengar penjelasan tersebut nabi Daud As. pun jatuh iba pada sang pemuda. Kemudian dengan penuh kasih ia mendekati pemuda tersebut dan bertanya. "Hai pemuda, sudahkah kau menikah?" tanya nabi Daud As. pada sang pemuda. "Belum," jawabnya jujur.

Setelah mendengar pengakuan sang pemuda maka bertambah iba lah Nabi Daud As. pada pemuda tersebut. Ditulisnya surat untuk seorang pemuka kaum Bani Israil dengan maksud meminang salah satu putrinya untuk dinikahkan dengan pemuda tersebut. Nabi Daud As. meminta sang pemuda untuk mengantarkan suratnya, dan alhamdulillah, pinangan tersebut langsung diterima. Betapa gembiranya hati sang pemuda kala itu.

Maka pernikahan pun dilangsungkan dengan semua biaya ditanggung Nabi Daud As. Setelah berbulan madu, sang pemuda yang kini telah beristri itu datang lagi ke majelis nabi Daud As.

Ketika melihat pemuda itu di dalam majelis Nabi Daud bertanya kepada pemuda itu. "Hai pemuda, bagaimana bulan madumu selama seminggu," sapa nabi Daud As. "Aku belum pernah merasakan nikmat Allah yang sedahsyat itu," jawab sang pemuda. Nabi Daud As. teringat, bahwa hari itu telah dijanjikan malaikat Izrail untuk mencbut nyawa sang pemuda. Namun anehnya, malaikat Izrail tak nampak. nabi Daud As. pun meminta kepada sang pemuda untuk datang ke majelisnya minggu depan. Tapi kejadian serupa terulang, Izrail tak menampakkan diri bahkan sampai delapan minggu.


Pada suatu saat datanglah malaikat Izrail ke majelis nabi Daud As. Pada saat yang bersamaan pemuda itupun hadir pula. Nabi Daud As. pun langsung menegur malaikat Izrail. "Mengapa engkau tak menepati janjimu padahal beberapa minggu telah berlalu?" tanya nabi Daud As. "Wahai Daud As. Allah telah mengasihi pemuda itu karena kasih sayangmu padanya dan menyuruhnya menikah. Maka Allah memanjangkan umurnya sampai tiga puluh tahun lagi," Jelas Izrail.